Selasa, 29 Mei 2012

Tanah Longsor ??


Tanah Longsor



Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
  • erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai ataugelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
  • lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
  • gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
  • gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
  • getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
  • berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju

    Definisi Tanah Longsor

    Tanah longsor terjadi akibat perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau campuran kedua material tersebut yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Terjadinya tanah longsor diawali oleh air yang meresap ke dalam tanah menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai ke tanah kedap air, tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.

    Jenis Tanah Longsor

    Ada enam jenis tanah longsor, yaitu longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Di Indonesia, jenis longsor yang paling sering terjadi adalah translasi dan rotasi. Sementara itu, jenis tanah longsor yang paling banyak memakan korban jiwa adalah aliran bahan rombakan.

    1. Longsoran Translasi

    Longsor ini terjadi karena bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

    2. Longsoran Rotasi

    Longsoran ini muncul akibat bergerkanya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.

    3. Pergerakan Blok

    Pergerakan blok terjadi karena perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsor jenis ini disebut juga longsoran translasi blok batu.

    4. Runtuhan Batu

    Runtuhan batu terjadi saat sejumlah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuhbebas. Biasanya, longsor ini terjadi pada lereng yang terjal sampai menggantung, terutama di daerah pantai. Runtuhan batu-batu besar dapat menyebabkan kerusakan parah.

    5. Rayapan Tanah

    Longsor jenis ini bergerak lambat serta jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah beberapa lama terjadi longsor jenis rayapan, posisi tiang-tiang telepon, pohon-pohon, dan rumah akan miring ke bawah.

    6. Aliran Bahan Rombakan

    Longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air dan terjadi di sepanjang lembah yang mencapai ratusan meter jauhnya. Kecepatannya bergantung pada kemiringan lereng, volume air, tekanan air, dan jenis materialnya. 

    Faktor penyebab tanah longsor adalah:
    • hujan;
    • lereng terjal;
    • tanah yang kurang padat dan tebal;
    • batuan yang kurang kuat;
    • jenis tata lahan;
    • getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalu lintas kendaraan;
    • menyusutnya permukaan air danau atau bendungan;
    • adanya beban tambahan;
    • pengikisan atau erosi;
    • adanya material timbunan pada tebing;
    • bekas longsoran lama;
    • adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung);
    • penggundulan hutan; dan
    • daerah pembuangan sampah.

    Wilayah Rawan Tanah Longsor di Indonesia

    Di Indonesia, terdapat ratusan lokasi rawan longsor dengan kerugian setiap tahunnya mencapai miliaranrupiah. Berikut daerah-daerah yang berpotensi rawan longsor.
    • Jawa Tengah (327 lokasi)
    • Jawa Barat (276 lokasi)
    • Sumatera Barat (100 lokasi)
    • Sumatera Utara (53 lokasi)
    • Yogyakarta (30 lokasi)
    • Kalimantan Barat (23 lokasi)

    Pencegahan

    • Tidak membuka lahan persawahan dan membuat kolam di lereng bagian atas dekat pemukiman.
    • Membuat terasering.
    • Secepat mungkin menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan tersebut.
    • Tidak menggali tanah di bawah lereng terjal.
    • Tidak menebang pohon di lereng.
    • Tidak membangun rumah di bawah tebing dan di tepi sungai yang rawan erosi.

2 komentar:

  1. Kok ngga ada gambarnya min, jadi ngga lengkap dong

    Penyebab Tanah Longsor

    BalasHapus
  2. Bencana tanah longsor di berbagai daerah Indonesia sangat sering terjadi dan sering mamakan korban baik materi maupun jiwa, dengan pengetahuan mitigasi dan informasi penangulangan adalash salah satu cara

    BalasHapus